Kiat Berhasil Menangani Siswa

Kadang Anda sebagai guru direpotkan dengan seorang siswa yang berperilaku susah diatur. Mungkin berbagai macam cara sopan untuk menegur siswa tersebut sudah pernah dilakukan, tapi tidak pernah berhasil. Ada baiknya Anda memulai jalan lain untuk menyadarkannya, tanpa harus mengurangi rasa sayang kepadanya.

Jalan tersebut adalah dengan menerapkan kedisiplinan dan juga ketegasan. Namun, jangan sampai berbagai masalah yang ada melupakan profesi Anda sebagai pengajar. Misi dan penghargaan terbesar bagi seorang guru adalah mampu menumbuhkan kecintaan belajar pada setiap siswanya.

Mengajari bagaimana caranya menangkap ikan tentu lebih bermanfaat ketimbang hanya memberi ikannya saja. Begitu juga dalam pembelajaran. Sebaiknya siswa tidak hanya diberi materi pelajaran saja, namun yang terpenting adalah membangun rasa keinginan untuk selalu belajar. Siswa berhak mengetahui apa makna dan tujuan dari belajar selain untuk mendapatkan nilai yang bagus. Begitu siswa sudah menangkap makna tersebut, penyampaian materi tentu terasa akan lebih mudah dan menyenangkan.

Berikut kiat-kiat yang dapat Anda gunakan dalam memberikan materi pembelajaran kapada para siswa, termasuk yang bermasalah sekalipun :

Bersikaplah terbuka.
Tekadkan dalam hati bahwa yang akan Anda pergunakan adalah solusi saling menguntungkan (win-win solution) bukan pertempuran untuk saling mengalahkan. Perilaku murid mungkin dapat memberi Anda jalan untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Yakinlah kalau setiap masalah selalu ada solusinya, kecuali Anda memilih untuk menyerah.

Berpikir objektif. Hindari mempermasalahkan perbedaan sikap antara Anda dengan siswa. Ingatlah lagi kalau ini bukan medan pertempuran pribadi. Siswa harus mengetahui nilai permasalahan dan solusi tepat untuk mengatasinya.

Mau mendengar.
Apa yang dikatakan, diminta atau dibutuhkan murid? Kadang murid cenderung bersikap tertutup dengan gurunya. Ada baiknya Anda menanyai langsung mereka atau memberikan semacam kuesioner / angket.

Membangun sikap positif.
Temukan sisi baik dari setiap murid atau setidaknya segi positif yang Anda sukai. Bahkan sebenarnya dari siswa yang bermasalah sekalipun bisa diketahui adanya keberanian untuk mengambil resiko atau menjadi berbeda dengan yang lain. Terjemahkan perilaku negatif tersebut menjadi sesuatu yang bernilai positif dengan mengarahkan atau membimbing mereka untuk sesuatu yang benar.

Apa sebenarnya yang didapat siswa apabila selalu menimbulkan masalah? Ketahui konsekuensinya. Apakah mereka membutuhkan perhatian? Kalau begitu, mungkin mereka justru mengharapkan kemarahan Anda supaya mendapat perhatian lebih. Bagaimana kalau Anda mengubah perhatian tersebut menjadi sesuatu yang sehat. Caranya dengan mengarahkan atau menyalurkan potensi mereka pada berbagai kesempatan, proyek atau acara yang diminati. Mungkin saja permasalahan bersumber pada keinginan mereka untuk menjadi populer dan sukses di bidang olah raga, musik atau hobi.

Dukung sepenuhnya siswa dengan memberikan arahan supaya mereka dapat mengekspresikan kemampuan mereka secara positif. Dengan demikian Anda tidak saja dapat memberikan perhatian yang mereka butuhkan, namun yang terpenting memberi kesempatan bagi siswa untuk maju.

Kaji ulang pengharapan Anda.
Ada baiknya Anda mengecek ulang pengharapan dan keyakinan terhadap setiap siswa. Apakah yang Anda harapkan sebenarnya dari mereka? Bertukar pikiran dengan mengajak siswa, terutama yang bermasalah, untuk berdiskusi adalah jalan yang bijaksana. Ketahui dulu kebutuhan atau keinginan siswa yang mungkin selama ini dipendam. Musyawarah mencari jalan keluar tidak akan pernah merugikan siapa pun, bahkan bisa merubah cara pandang siswa selama ini.

Hargai siswa.
Setiap manusia ingin selalu dihargai, begitupun siswa. Ajaklah mereka bekerja sama demi kebaikan. Ini lebih baik ketimbang selalu melakukan perlawanan atau pertahanan terhadap kebutuhan siswa. Jadikan diri Anda sebagai guru pembimbing yang selalu terbuka dengan para siswanya.

Jangan segan-segan untuk memberi pujian dan perhatian apabila memang siswa telah melakukan sesuatu yang positif. Kenali semua perbuatan yang telah dilakukan siswa dan juga Anda. Pujian atau penghargaan bisa diungkapkan melalui kata, perbuatan atau cukup dengan perhatian yang mendalam.

Peliharalah terus perhatian Anda terhadap siswa. Kekuatan Anda sebagai pengajar akan hilang apabila timbul perasaan frustasi, kemarahan, benci atau dikorbankan. Dengan memperlihatkan dan mengekspresikan sikap positif kepada para siswa, secara langsung Anda telah membuat contoh teladan bagi mereka untuk bersikap sama terhadap Anda, dan juga para guru lainnya.

Tip Membina Hubungan Orang Tua dan Guru

Komunikasi antar guru dan orang tua sangatlah berperan dalam kemajuan kualitas murid. Ada beberapa yang perlu diperhatikan:

1.    Ada baiknya Anda mengetahui nama-nama siswa dan orangtuanya dua minggu sebelum awal tahun pelajaran baru tiba. Untuk membuka komunikasi tidak ada salahnya apabila Anda mengirimkan kartu ucapan kepada masing-masing siswa atau orang tuanya. Usaha ini terbukti manjur dalam mempererat hubungan begitu para siswa masuk sekolah. Umumnya siswa akan merasa lebih dekat kepada Anda.

2.    Pada pertemuan pertama dengan para orang tua tunjukan antusiasme Anda. Beritahukan kepada mereka untuk menghubungi Anda apabila menemukan masalah pada putra-putrinya. Efek positif dari eratnya hubungan Anda dengan para orang tua adalah tumbuhnya pengertian kepada para siswa dalam bersikap.

3.    Apabila Anda menemukan suatu masalah pada salah satu siswa, usahakan untuk menghubungi orang tua siswa tersebut sedini mungkin. Mereka pada umumnya akan merasa terbantu dan akan balik mendukung Anda dalam memecahkan masalah tersebut. Berikan laporan perkembangan siswa serutin mungkin sehingga Anda dapat mendiskusikannya bersama para orang tua.

4.    Informasikan secara rutin kepada para orang tua apa yang Anda berikan di kelas. Mereka akan sangat menghargai usaha Anda dalam menjalin komunikasi bersama guna memajukan kualitas siswa. Apabila memungkinkan laporan tersebut dapat diberikan secara mingguan atau bulanan.

5.    Selain sebagai pengajar, seorang guru sebenarnya juga berperan sebagai pendukung kepentingan para siswanya. Usahakan selalu aktif dalam berbagai pertemuan sekolah sehingga dapat melihat perkembangan dan juga menyuarakan kepentingan bersama.

6.    Anda tentu saja dapat berkata 'tidak' kepada para orang tua apabila dirasa permintaan mereka tidak dapat Anda penuhi. Utarakan keberatan Anda secara sopan, diplomatis, lembut namun tegas. Berikan kepada mereka penjelasan selengkap-lengkapnya sehingga tidak timbul kesalahpahaman.

Musik dalam Pembelajaran


Pada saat pembelajaran guru dapat memutar musik untuk menciptakan relaksasi dan kegairahan siswa. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa musik memberikan banyak manfaat kepada manusia atau siswa seperti merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan ingatan, membangun kecerdasan emosional. Musik juga dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, yang berarti menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional.

Hingga saat ini baru music klasik yang menurut hasil penelitian dapat memberikan efektif positif terhadap kecerdasan otak. Hardjana (2005), mengatakan bahwa ”baru musik klasik yang sudah diteliti para ahli, sehingga musik klasik dianggap bisa mengasah otak”.

Gallahue (Sri : 2005), mengatakan ”Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah”.Bahkan sejak dalam kandungan proses pembelajaran melalui musik klasik sudah dapat memberikan manfaat.

Pengaruh musik terhadap seseorang bukan hanya dari keindahan nadanya saja. Tetapi ditentukan oleh frekuensi dan amplitudo getaran-getaran suara.

Jadi, dalam proses belajar mengajar dapat dimasukkan unsur musik. Musik dipakai sebagai background yang mengiringi pelajaran. Musik yang digunakan adalah musik-musik klasik instrumental, sehingga siswa menjadi rileks dan memiliki semangat belajar yang tinggi serta menikmati pelajaran yang diajarkan gurunya.

Agar Anak Memiliki Kemampuan Bergaul yang Baik


Diantara usia 5 sampai 12 tahun, berteman merupakan salah satu bagian terpenting di masa pertengahan kanak-kanak – sebuah ketrampilan sosial yang akan terus melekat di sepanjang hidupnya. Secara perkembangan, anak-anak usia sekolah sudah siap untuk membentuk hubungan yang lebih kompleks. Mereka mulai mampu mengkomunikasikan baik perasaan maupun pikirannya, dan mereka dapat mengerti konsep waktu dengan lebih baik – lampau, saat ini dan masa datang.

Di usia ini mereka tidak lagi harus terus bersama keluarga atau mementingkan diri sendiri. Tetapi mulai mengandalkan teman sebaya untuk bersahabat. Menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman dibandingkan ketika mereka masih berada di usia pra sekolah. Hari demi hari mereka lewati dengan saling berbagi kesenangan dan kesusahan .

Memilih Teman
Beberapa faktor dapat mempengarui cara anak Anda memilih teman. Jika ia dihargai dan dicintai oleh keluarganya, maka kemungkinan besar ia berhasil memilih teman yang benar

Jika hubungan Anda dan pasangan baik, dan jika anak Anda memiliki hubungan yang saling mendukung dan saling memperhatikan dengan saudara-saudaranya, ia telah melihat dan mengalami contoh positif tentang bagaimana orang dapat berhubungan baik.

Kesan ini akan dibawa ke dalam hubungan persahabatan, termasuk terhadap teman-teman yang dipilihnya. Sebaliknya, jika hubungan keluarganya tidak mendukung, maka kemungkinan ia akan mencari teman yang mempunyai masalah yang serupa.

Oleh sebab itu, luangkanlah waktu Anda untuk membantu anak dengan memahami mengapa ia memilih teman-teman seperti yang telah ia lakukan. Hal ini bisa menjadi peluang untuk mendiskusikan nilai-nilai yang ia terapkan, perasaan maupun perilakunya.

Persahabatan yang Sehat
Persahabatan yang sehat adalah persahabatan dimana anak-anak memiliki kedudukan yang sama. Tidak ada anak yang mendominasi yang lain untuk membuat semua keputusan aktivitas-aktivitas yang akan mereka jalankan. Mereka perlu berbagi dan berusaha untuk menyenangkan satu sama lain.

Mereka juga perlu untuk mampu memecahkan masalah mereka sendiri. Misalnya: jika seorang anak ingin bermain dengan mainan milik temannya, mereka mungkin akan membuat suatu jadwal sehingga semua anak bisa mendapat giliran. Atau mereka mungkin akan merencanakan aktifitas lain yang dapat mereka lakukan bersama. Hal ini dimungkinkan melalui adanya kemampuan anak berkomunikasi dengan baik.

Kemampuan berbahasa penting untuk membangun dan menguatkan hubungan persahabatan yang baik. Selama masa pertengahan kanak-kanak, teman-teman belajar untuk berkomunikasi dengan jelas dengan yang lain, berbagi rahasia, cerita, perasaan bahkan lelucon.

Anak-anak yang memiliki masalah dengan berbahasa atau berbicara sering kali mengalami kesulitan untuk berteman, sering menggunakan kata-kata yang tidak tepat dan tidak menangkap pesan dan kata-kata implisit dari teman sebayanya – verbal maupun non-verbal.

Apa Pengaruh Musik Dalam Belajar?




Menurut Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D., getaran musik yang masuk melalui telinga dapat mempengaruhi kejiwaan, Ini terjadi karena didalam otak manusia, terdapat jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik.

Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Mulai dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Makanya tidak salah pada abad 19 seorang penulis di Inggris pernah berkata “Musik itu adalah nyanyian para malaikat”.

Penelitian bagaimana pengaruh musik terhadap kecerdasan juga dilakukan oleh psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shawdari University of California-Irvine, Amerika Serikat pada tahun 1994. Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa erat kaitan antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi, dan keterampilan-keterampilan sains.

Setelah delapan bulan, penelitian kedua pakar ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan musik, meningkat inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebesar 46% dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diekspos oleh

Berdasarkan dari penelitian diatas, saya mencoba menyebarkan angket untuk mengetahui seberapa pengaruh musik untuk memotivasi belajar dan apa alasannya. Dan inilah jawabannya :

Tanggapan Positif

“ Karena materi bisa lebih cepat masuk ke otak.
Contoh musiknya : musik classic , music instrumental “

“ Mendengarkan musik bisa membuat lebih semangat.
Contoh music R N B”

“ Bisa merelaksasi kinerja otak.
Contoh musicnya : Instrumental”

“Berpengaruh untuk memacu adrenalin kita jadi termotivasi untuk belajar.
Contoh music : Rock”

“Berpengaruh karena bisa membuat lebih semangat dalam belajar.
Contoh music : Slow Rock”

“Sangat berpengaruh , karena jika ada musik materi yang didapatkan lebih cepat ditangkap.
Contoh music : Slow music”

Tanggapan Negatif
“Tidak berpengaruh , karena belajar dalam keadaan tenang lebih bisa masuk ke otak. Tapi musik berpengaruh untuk menyemati diri atau sekadar untuk refreshing otak, karena dapat menimbulkan mood positif untuk belajar lagi “

“Tidak berpengaruh karena belajar dalam keadaan tenang lebih cepat menangkap materi yang diterima”

“Berpengaruh tapi bukan buat belajar tapi untuk membuat diri menjadi lebih semangat”

“Tidak berpengaruh , karena belajar itu menggunakan otak , sedangkan musik itu menggunakan emosi perasaan.”

Namun dari penelitian sederhana saya menyimpulkan,  jika kebanyakan responden cenderung menganggap mendengar musik memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan belajar.  

AGAR SISWA MENYUKAI MATEMATIKA

“Duh, bête bête bête….. matematika lagi…..!”keluh Rina dalam hati.

“Pengen tidur aja deh nih…. Secara  matematika, gitu…..”, gumal Budi yang baru duduk di kelas 6 SD

“Ya ampun, kenapa sih ada yang namanya matematika…. Bikin pusing, tau !”, ungkap si kecil Yunia.
           
Ketika banyak siswa yang takut dan sebal terhadap pelajaran matematika, atau terlihat bosan, seorang guru perlu melakukan segala sesuatu yang dapat membuat pelajaran matematika menarik.  Siswa yang menyukai pelajaran matematika mampu memperoleh hasil yang baik pada standar kompetensi yang telah ditentukan.  Oleh karena itu perlu bagi seorang guru untuk melakukan segala sesuatu untuk menolong siswa agar dapat tertarik dengan pelajaran matematika.

Hal yang menarik adalah, jika seorang guru tidak menyenangi terhadap suatu subyek (pelajaran), maka aka nada kecenderungan para siswanya pun akan juga tidak menyenangi pembelajaran tersebut.  Semakin banyak energi positif yang dimiliki seorang guru terhadap sebuah subyek (pelajaran), akan semakin menyenangkan pembelajarannya. 

Seorang guru yang tidak menyukai matematika mempunyai tingkat energi positif atau pendorong yang lebih rendah dibandingkan seorang guru yang menyukai matematika.  Semakin banyak energi yang guru masukkan ke dalam perencanaan dan pembelajaran, akan menjadikan pelajaran semakin menyenangkan, sehingga siswa akan lebih antusias dan bergairah.

Ketika membuat perencanaan untuk pelajaran matematika, perlu mewujudkannya dengan kreatif. Siswa peru dilibatkan secara interaktif dalam proses belajar matematika.  Jika memungkinkan, rencanakan aktifitas yang akan menjadikan siswa-siswa berdiri dan bergerak di dalam atau di sekitar kelas. 

Beberapa tips untuk perencanaan (pembelajaran) matematika sebagai berikut:

  • Fokuskan pada satu kemampuan matematika guna menjamin kedalaman pembelajarannya
  • Antisipasi perlunya menyediakan bantuan tambahan untuk siswa-siswa yang memiliki kesulitan belajar
  • Rencanakan kegiatan tambahan untuk menjamin bahwa siswa-siswa berkemampuan maju memperoleh sesuatu yang menarik untuk dilakukan
  • Rencanakan permainan-permaian matematika jika memungkinkan
  • Rencanakan kerja kelompok yang memberikan kesempatan bagi yang siswa-siswa yang maju membantu siswa-siswa yang lambat belajarnya.

Jika itu semua sudah terlaksana, insyaalloh energi positif akan masuk kedalam pikiran siswa dan  akan membuat siswa menyenangi pelajaran matematika.

MEMBERI SPIRIT YANG POSITIF PADA ANAK


“Dasar bodoh… mosok begini saja tidak bisa!!!! “ 

“Ya, ampun….. jorok amat sih ?”

“ Bandel banget sih ! Nggak pernah nurut…. Mau jadi apa kamu !!!”

Duh…duh….   ( “episode ibunya Sinchan murka *mode.on”)  … ayah, bunda…… stop-stop-stop !!

Jika kita mengatakan kalimat seperti di atas pada anak kita, sesungguhnya anak akan menerima pendapat-pendapat ini seakan-akan gambaran tentang dirinya.  Maka anak kita akan bertindak pada koridor sifat negatif yang kita sering kita sebutkan kepadanya.

Tetapi sebaliknya jika kita berkata kepada anak kita ..

“Alhamdulillah Dina, pasti bisa mengerjakannya dengan baik!”

“Sayang, kalau kamu anak baik, pasti akan selalu membersihkan tempat ini kan?…”

“Wah, ayo coba ikuti kata Ayah dan Bunda, pasti nanti besar kamu akan jadi orang yang hebat!”

Dengan mendengar ucapan-ucapan sejenis  tersebut diatas insyaalloh akan memberikan spirit positif bagi anak.

Ayah dan bunda, mari kita membiasakan untuk mengucapkanlah hal-hal yang positif pada anak,  senegatif apapun yang mereka perbuat. Karena spirit positif dapat memberikan dan mendorong  pengaruh yang positif bagi anak kita.

JANGAN MENAKUT-NAKUTI ANAK

  
“ Awas, ya , nanti bunda kasih tahu Pak Guru kalau nggak mau bobok !”

“Nanti  mama bilangin  sama bu guru di sekolah kalau sayurnya nggak dimakan”

“Ayo cepetan nanti ada hantu!”

“Nanti ditangkap  Pak  polisi lho kalau nggak mau minum susu !”

Duhai, Pak guru, Bu guru, Hantu, Pak Polisi jangan menakut-nakuti  anak anak donk!

“Lho, lho, lho. Bukan kami yamg menakuti anak-anak. Tapi orang tua anak anak yang membuat kami menjadi menakutkan dimata anak-anak!”  kata Pak Guru, Bu Guru, Hantu dan juga Pak Polisi berbarengan.

Bila kita mampu memahami jenjang pertumbuhan akal anak, akan mudah bagi kita mengetahui kapan  kita harus bicara secara langsung kepadanya dan mengetahui memilih kata yang tepat ketika bicara dengan anak, sesuai pola pikirnya.

Anak juga memiliki batasan tertentu.  Akal dan pikiran masih dalam tahap perkembangannya.  Orang tua hendaknya mampu menyusun kalimat yang mudah dan kata-kata yang sederhana ketika berbicara. Kita juga harus mampu berinteraksi dengan anak yang selaras dengan kemampuan yang dimiliki anak.

Ayah dan bunda, sebaiknya jangan menakut-nakuti dengan tokoh yang ada disekitarnya untuk memerintah anak melakukan sesuatu.  Akan lebih baik jika ayah dan bunda menyampaikan sesuatu kepada Ananda dengan memberikan penjelasan dan alasan yang logis dan yang mudah dipahami otak anak-anaknya. Karena ini bisa mendorong pikiran anak berkembang dengan baik.

Sebaiknya gunakan bahasa-bahasa demikian:

“Yuk bobok sayang, biar nanti bangun tidur sudah segar. Jadi bisa belajar dan bermain bersama teman-teman”

“Ayo dunk sayurnya dimakan biar sehat dan jadi tambah pintar !”

“Yuk jangan terlalu lama biar setelah selesai bisa istirahat”.

“Susunya diminum, sayang…..”

Dengan cara berbicara demikian akan mampu melatih pikiran anak berkembang. Serta tokoh-tokoh seperti Pak Guru, Bu Guru, Hantu dan Pak Polisi tidak lagi menjadi kata pamungkas untuk menakut-nakuti anak. .