TEACHING WITH LOVE

 

Pendekatan cinta dalam pembelajaran merupakan bentuk perwujudan perhatian dan kasih sayang dari seorang guru dan orang tua dalam memberikan contoh yang baik dalam perilaku-perilaku sehari-hari dengan berbagai pendekatan akhlak mulia.  Dengan pendekatan cinta dan akhlak mulia berarti pembelajaran tidak hanya menekankan intelektual semata melainkan akan memberikan sentuhan khusus pada anak secara pribadi baik untuk peningkatan spiritual, emosional dan kepribadian lainnya seperti etika, sopan santun, toleransi, saling menghargai tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.  Seorang guru ataupun orang tua dalam memberikan pembelajaran tidak hanya memberikan konsep pengetahuan secara teoritik melainkan juga memberikan contoh bagi anak-anaknya.

Mendidik dengan suasana cinta
Mendidik berarti memberikan, dalam konteks ini memberi berarti mendidik dan mengasuh anak. Memberikan hati, cinta dan kasih sayang berarti mendidik dan mengasuh anak dengan hati, cinta dan kasih sayang. Diantara yang dimaksud dengan mendidik atau ‘memberi’ dengan suasana cinta adalah sikap-sikap utama seperti berikut ini;

1.     Tersenyumlah pada mereka

Anak-anak atau siswa lebih menyukai wajah yang tersenyum ceria ketimbang wajah yang serem atau galak.  Jika anda tersenyum pada murid anda insyaAlloh dia akan memberikan cinta 100 kalinya sebagai pembalasan senyum itu.

Lihat dunk gambar teacher dibawah ini…. lebaaaar senyumnya hingga nyaris membelah mukanya…. so, muridnya juga jadi senyum dan semangat untuk sekolah ( eh tapi ada 1 anak sich yang masih cemberut….. wajar dech…)


Senyum dari guru atau orang tua akan tersimpan dalam memori anak yang paling dalam. Memori tersebut akan melejitkan potensi anak. Senyum adalah multivitamin yang akan mampu menggairahkan kejiwaan anak. Senyum tulus guru akan mampu membuat anak merasa dihargai dan disayangi.

Jika anda tersenyum artinya saat tersenyum anda tidak mempunyai beban yang berat sehingga orang yang mendapat senyum anda akan merasakan ringan hidupnya. Bahkan ada hadist Rasulullah SAW : “ Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah”… wow… keren kan…. apa yang kita lakukan amat sangat berguna dan bermanfaat bahkan mempunyai dasar yang sangat jelas.

2.            Curilah perhatian mereka

Mencuri perhatian bukanlah hal yang mudah. Orang tua maupun guru harus melakukan seribu aksi agar anak dan muridnya memperhatikan. Tentu saja aksi tersebut tidak dengan cara mengancam maupun berteriak-teriak. Senyum, sorot tulus dan jangkauan kasih sayang guru akan membawa anak kedalam dunia yang nyaman.

Guru langsung membenamkan diri dalam suasana anak secara alami, kita sebagai guru atau orang tua membawa kita kedalam dunia mereka dan menarik mereka kedalam duniakita, itu loch yang sering-sering disebut sebagai Quantum Learning.   Pendekatan ada bermacam cara, model dan macam. Jangan pernah merasa putus asa jika gagal melakukan dengan pendekatan tertentu.

Coba, coba dan terus coba sambil senantiasa berdoa mohon kepada Alloh SWT atas usaha yang sedang kita lakukan.…. ikhtiar dan doa itu itu bisa sebagai pengubah takdir lho! Teman-temanku,  berbuatlah sesuatu ciptakan amaliyah untuk mengubah takdir kita. Selama pagi menjelang, kita masih akan menemui kejutan-kejutan siang. “ Berbuatlah ( dan bergeraklah ) karena Allah, Rasul, dan Orang-orang beriman akan menjadi saksi atas perbuatan kita. (Q.S At-Taubah : 105). “ Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan apapun yang telah kit lakukan. Kecuali selalu ada nilai di hadapan-Nya.” (Q.S Ali Imran : 191).


3.    Bersahabatlah dengan mereka

Anak dan siswa tidak bisa kita jadikan sebagai obyek pendidikan. Kehadiran mereka adalah sebagai sahabat. Untuk saat-saat tertentu, perankanlah diri anda sebagai teman sebaya mereka. Sehingga anak akan bebas berekpresi tanpa dibatasi image orang tua dan guru.  Ingat cinta itu bukan paksaan.  Cinta itu lahir dari perasaan. kehadirannya tidak diundang, tetapi kepergiannya tiada yang sudi merelakan… 
(cinta itu jauh berbeda dengan jalangkung yang datang tak diundang, pulang tak diantar, biarin aja wong bisa pulang sendiri)

Bersahabatlah dengan siswa secara tulus, InsyaAlloh sepanjang hidupnya siswa akan selalu tulus kepada guru yang menjadi sahabatnya.

Semua yang disebutkan diatas, adalah sebuah hikmah untuk kita bahwa, mengajar dengan cinta adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan. QS An Nahl 125 : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. Dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjukknya.”

Rasulullah juga mengajarkan,”Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Terimalah usahanya meskipun kecil, maafkanlah kekeliruannya, tidak membebani dengan beban yang berat, dan tidak pula memakinya dengan makian yang dapat melukai 

A happy family is an earlier heaven. Home or school is our children’s heaven… Let’s us teach them with love…. Make them feel comfort wherever they stay….

Teman-temanku!cinta dan kasih sayang biasanya baru terasa ketika hilang. Mungkin dengan apa yang saya ungkapkan hari ini, sebagai seorang ayah, ibu, guru, yuk, kita temukan kembali hati, cinta dan kasih sayang dalam keluarga dan sekolah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar