MASALAH UNDERACHIEVER PADA ANAK


Bunda.... tolong donk, anak saya Naysa kok ga seperti kakak-kakaknya ya.... ga pernah ranking 1 atau 2 atau 3 aja seh... padahal udah test IQ, kata psikolognya tergolong cerdas lho.... tap dikelas kok Cuma ranking 19 padahal siswanya Cuma 20 dan bukan dikelasd unggulan.....”

“ Bun, saya capek ngajarin Dinaya dirumah..... udah diulang-ulang ga ngerti ngerti juga.... udah dipanggil guru privat juga lho.... tapi nilainya masih amburasut buangettt,,,, gimana bunda?”

 “.... ya ampun... kayanya IQ nya oke kok tulalit sih... gimana dunk....”... Bun, katanya anak saya underachiever.... apaan tuh?’
           
Sering kali kita mendengar keluhan keluhan seperti itu...  Katanya sudah belajar tetapi masih belum bisa juga, katanya IQ nya tinggi tapi kok gak bagus nilainya dan gak dapat ranking.... ada apa ya ...yuk kita lihat beberapa pendapat pakar :

Menurut Rimm menyatakan bahwa ketika siswa tidak menampilkan   potensinya, maka ia termasuk Underachiever. Siswa yang Underachiever seringkali salah dinilai sebagai siswa berkesulitan belajar.

Jika demikian apa yang dimaksud dengan anak underachiever? Saya coba mengutip pendapat Reis dan McMoach. Mereka mendifinisikan underachievement sebagai kesenjangan akut antara potensi prestasi (expected achievement) dan prestasi yang diraih (actual achievement).

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai underachiever, kesenjangan antara potensi dan prestasi tersebut bukan merupakan hasil diagnosa kesulitan belajar (learning disability) dan terjadi secara menetap pada periode yang panjang. Underachieverini juga tidak dikaitkan dengan adanya perubahan hormonal menjelang remaja.

Saat ini, memang belum ada metode yang tepat yang dapat digunakan psikolog pendidikan untuk mengidentifikasi underachiever . Namun secara operasional, underachievement dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara skor tes inteligensi dan hasil yang diperoleh siswa di sekolah.

Jadi anak yang mengalami Underachiever dapat dipahami sebagai anak yang berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Atau underachiever bisa diidentikan dengan keterlambatan akademik. Yang berarti seorang siswa diperkirakan memiliki intelegensia yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.

Siswa yang tidak memiliki motivasi dalam belajar sering menjadi penghambat anak dalam belajar. Artinya, jika di dalam diri siswa kurang memiliki motivasi berprestasi bisa jadi ia akan menjadi anak underachiever. Jadi underachiever tidak berkaitan dengan kondisi kemampuan intelektual anak namun pada motivasi anak untuk belajar yang rendah sehingga prestasinya tidak optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar