SEKOLAH MENYEBABKAN MASALAH UNDERACHIEVER?


Sekolah merupakan faktor yang sangat berperan dalam menyebabkan terjadinya underachiever pada anak. Cara pengajaran, materi-materi yang diberikan, dan ukuran-ukuran keberhasilan dan kemampuan guru dapat menjadi penyebab anak mengalami underachiever.

Misalnya saja kasus Alberlt Einstein yang menunjukkan bagaimana sekolah dapat menjadikan anak jenius sebagai underachiever. Ketika sekolah dasar, nilai-nilai Einstein sangatlah buruk hingga ia sempat disebut anak yang bodoh karena tidak “mampu” berprestasi dengan baik.

Namun persoalannya, guru-gurunya kala itu tidak menyadari jika Einstein tidak dapat berprestasi di sekolah karena ia harus mengulang hal-hal yang sudah diketahuinya. Jadi ia berpikir apa yang dipelajarinya tidak ada bermanfaat bagi dirinya. Sehingga  prestasinya yan rendah bukan karena ia tidak cukup cerdas untuk menyerap pelajaran namun ketidaksesuain penyajian materi pengajaran dengan kebutuhannya.

Bisa Anda bayangkan kerugian seperti apa yang dialami oleh dunia jika Einstein tidak dapat mengatasi permasalahannya di sekolah. Yang perlu menjadi catatan di sini adalah Albert Einstein berhasil mengatasi permasalahan tersebut di atas dengan bantuan orang lain, yakni pamannya. Bukan karena ia mampu mengatasi sendiri permasalahan tersebut.

Ironisnya banyak anak-anak genius yang mengalami hal tersebut. Namun tidak seberuntung Einstein berhasil mengatasi permasalahan dengan sekolahnya. Bahkan harus menanggung label sebagai anak yang tidak cerdas.

Guru memegang peranan penting dalam prestasi sekolah. Bagaimana guru dalam memperlakukan anak didiknya akan mempengaruhi prestasi yang akan dicapai anak. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli psikologi menunjukkan bahwa harapan (expectancy) guru terhadap kemampuan anak sangat berpengaruh pada penilaian anak mengenai hal tersebut di atas.

Kelas yang diberitahukan bahwa mereka adalah anak-anak pintar dan cerdas mendapatkan perstasi belajar lebih tinggi dibandingkan kelas yang dibandingkan kelas yang diberitahukan bahwa kemampuan mereka kurang (pada kenyataannya, kemampuan mereka tidak berbeda). Sering kali guru tanpa sadar mengabaikan hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar