KRITERIA UNDERACHIEVER

Underachiver banyak dialami oleh siswa berbakat akademik. Mereka menunjukan prestasi yang tidak sesuai dengan tingkat (IQ) yang sebenarnya.

Pengklasifikasian IQ dalam penelitian ini berdasarkan pada tes intelegensi ”Wechsler Intelligence Scale for Children” yang sering dikenal tes intelegensi WISC. Tes intelegensi ini merupakan perkembangan dari tes integensi ”Wechsler Bellevue Intelligence Scale yang diciptakan David Wechsler pada tahun 1939. Distribusi IQ yang gunakan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Distribusi IQ
IQ
KLASIFIKASI
> 130
Sangat Superior
120 – 129
Superior
110 – 119
Rata-rata Tinggi
90 – 109
Rata-rata
80 – 89
Rata-rata Rendah
70 – 79
Batas Lemah Mental
≤ 69
Lemah Mental

Berdasarkan penilaian sistem belajar tuntas, maka siswa dikatakan lulus jika memperoleh nilai 6 pada skala 0-10 atau 60 pada skala 0-100. Siswa berbakat akademik seharusnya tidak cukup hanya memperoleh nilai minimal kelulusan. Mereka hendaknya mampu berprestasi sesuai dengan tingkat IQ yang tinggi. Penulis membandingkan prestasi siswa dengan hasil tes IQ untuk mengidentifikasi underachiever. Batasan yang digunakan penulis terangkum pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 Pedoman Pengkategorian Underachiever
NO
IQ
KLASIFIKASI
PRESTASI MINIMAL
1
> 130
Sangat Superior
9
2
120 – 129
Superior
8
3
110 – 119
Rata-rata Tinggi
7
4
90 – 109
Rata-rata
6
5
80 – 89
Rata-rata Rendah

6
70 – 79
Batas Lemah Mental

7
≤ 69
Lemah Mental


Seseorang yang mengalami underachievement pada umumnya menunjukan karakteristik yang berbeda dengan lainnya. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai karakteristik underachiever.

Ada beberapa karakeristik yang ditunjukan siswa underachiever, yaitu sebagai berikut:
(1) Menunjukan prestasi yang berlawanan dengan harapan atau potensi yang dimilikinya.

(2) Merasa tidak senang dengan sekolah atau gurunya dan cenderung bergabung dengan teman yang juga memiliki sikap negatif terhadap sekolah.

(3) Kurang termotivasi untuk belajar, tidak mengerjakan tugas, sering mengantuk ketika belajar dan tidak tuntas dalam mengerjakan tugas.

(4) Kurang mampu melakukan penyesuaian intelektual.

(5) Merasa kurang bersemangat, kurang tegas dan sering ribut di kelas.

(6) Memiliki disiplin yang rendah, sering telat sekolah, enggan mengerjakan tugas, sering ribut, dan mudah terpengaruh.

(7) Tidak memiliki hobi atau minat terhadap kegiatan untuk mengisi waktu luang.

(8) Takut ujian dan berprestasi rendah.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kriteria utama dari underachiever yaitu adanya kesenjangan antara prestasi dengan kemampuan IQ. Prestasi belajar yang diperoleh secara nyata berada di bawah standar minimal yang seharusnya dicapai dengan tingkat IQ tertentu.

Selain itu underachiever menunjukan karakter pribadi yang cenderung perfectionis, terlalu sensitif, kurang percaya diri, dan kurang berminat terhadap aktifitas sosial. Underachiever lebih senang melakukan kegiatan sendiri daripada berkelompok. 

Berkaitan dengan kegiatannya di sekolah, underachiever menunjukan sikap negatif terhadap kegiatan sekolah. Kurang konsentrasi ketika belajar, menghindari pekerjaan sekolah, disiplin rendah, dan kurang berminat dengan kegiatan yang diselenggarakan sekolah merupakan beberapa karakteristik underachiever jika dilihat dari sudut pandang sekolah.

1 komentar:

  1. kalau boleh tau, pengkategorian underachiever itu sumbernya dari mana?
    saya perlu untuk menyelesaikan skripsi saya.
    terimaksaih.

    BalasHapus